Sabtu, 07 Desember 2013

Kesal disuruh sabar, murid tantang & aniaya guru dengan cutter


Merdeka.com - Raditya Yoga Ditama (18), siswa kelas XII SMK Muhammadiyah 1 Solo, Jawa Tengah, dilaporkan ke Polsekta Serengan, Solo, oleh Muhammad Fathoni, yang juga gurunya sendiri, Jumat (6/12). Menurut pengakuan Fathoni, Raditya telah dengan sengaja menganiaya dirinya dengan menggunakan sebilah pisau kecil, Kamis kemarin. Akibat perbuatan tersebut lengan kanan Fathoni harus mendapatkan 36 jahitan.

Kepada wartawan guru olahraga tersebut mengaku terpaksa melaporkan siswanya itu. Sebab, Raditya tak menyesal apalagi meminta maaf atas perbuatan yang telah dilakukannya itu.

"Sepertinya tidak ada rasa penyesalan. Dari keluarganya juga tak ada upaya penyelesaian, atau permintaan maaf," ujar Fathoni.

Selain alasan tersebut, pihaknya juga bermaksud memberikan pelajaran kepada pelaku, serta kepada siswa lainnya. Warga Sumber, Banjarsari itu menilai Raditya sebagai siswa yang sangat bandel dan sering melecehkan guru kelas. Tak hanya dirinya, guru lainnya pun kerap dilecehkannya.

Saat dikonfirmasi wartawan, Kapolsekta Serengan, Kompol Edy Sulistyanto berjanji akan segera memproses laporan tersebut.

"Kita akan segera memprosesnya, meskipun mungkin nanti ujung-ujungnya ada perdamaian," katanya.

Raditya tega melakukan kekerasan, dengan menantang Fathoni berduel karena merasa kesal terhadap sikap gurunya itu saat di kelas. Usai pulang sekolah Raditya yang sudah siap dengan pisau cutter menghadang sang guru.

Di halaman sekolah yang ada di kampung Joyotakan tersebut, Raditya mengibaskan pisau hingga melukai lengan kanan korban. Beruntung beberapa guru lainnya melihat aksi Raditya, dan segera melerai.

Menurut keterangan guru lainnya, Ismadi, sebelum kejadian, di sekolahnya tengah berlangsung Ulangan Umum Akhir Semester (UAS). Sekitar pukul 09.30 WIB atau jam kedua ujian Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).

"Pak Fatoni sedang menjadi pengawas ruang di lantai III ruang 14. Raditya yang juga ikut ujian di situ, meminta Fathoni segera membagikan soal. Namun karena harus sesuai urutan tempat duduk, Fatoni meminta dia untuk bersabar. Namun Raditya justru tersinggung dan menantang berkelahi Pak Fathoni," paparnya.

Menurut ismadi, saat kejadian dirinya bersama guru dan Satpam sekolah sempat melerai dan merebut pisau dari Raditya. Namun dari beberapa sabetan hanya sekali yang mengenai Fathoni. Usai dilerai Raditya dengan cepat melarikan diri. Pihak sekolah pun segera membawa Fathoni yang mengalami luka robek di lengan kanan ke Rumah Sakit Islam Kustati untuk mendapatkan perawatan.

 

 Sumber : Merdeka.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar