Merdeka.com - Raditya Yoga Ditama (18), siswa kelas XII SMK
Muhammadiyah 1 Solo, Jawa Tengah, dilaporkan ke Polsekta Serengan, Solo,
oleh Muhammad Fathoni, yang juga gurunya sendiri, Jumat (6/12). Menurut
pengakuan Fathoni, Raditya telah dengan sengaja menganiaya dirinya
dengan menggunakan sebilah pisau kecil, Kamis kemarin. Akibat perbuatan
tersebut lengan kanan Fathoni harus mendapatkan 36 jahitan.
Kepada
wartawan guru olahraga tersebut mengaku terpaksa melaporkan siswanya
itu. Sebab, Raditya tak menyesal apalagi meminta maaf atas perbuatan
yang telah dilakukannya itu.
"Sepertinya tidak ada rasa penyesalan. Dari keluarganya juga tak ada upaya penyelesaian, atau permintaan maaf," ujar Fathoni.
Selain
alasan tersebut, pihaknya juga bermaksud memberikan pelajaran kepada
pelaku, serta kepada siswa lainnya. Warga Sumber, Banjarsari itu menilai
Raditya sebagai siswa yang sangat bandel dan sering melecehkan guru
kelas. Tak hanya dirinya, guru lainnya pun kerap dilecehkannya.
Saat dikonfirmasi wartawan, Kapolsekta Serengan, Kompol Edy Sulistyanto berjanji akan segera memproses laporan tersebut.
"Kita akan segera memprosesnya, meskipun mungkin nanti ujung-ujungnya ada perdamaian," katanya.
Raditya
tega melakukan kekerasan, dengan menantang Fathoni berduel karena
merasa kesal terhadap sikap gurunya itu saat di kelas. Usai pulang
sekolah Raditya yang sudah siap dengan pisau cutter menghadang sang
guru.
Di halaman sekolah yang ada di kampung Joyotakan tersebut,
Raditya mengibaskan pisau hingga melukai lengan kanan korban. Beruntung
beberapa guru lainnya melihat aksi Raditya, dan segera melerai.
Menurut
keterangan guru lainnya, Ismadi, sebelum kejadian, di sekolahnya tengah
berlangsung Ulangan Umum Akhir Semester (UAS). Sekitar pukul 09.30 WIB
atau jam kedua ujian Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).
"Pak Fatoni
sedang menjadi pengawas ruang di lantai III ruang 14. Raditya yang juga
ikut ujian di situ, meminta Fathoni segera membagikan soal. Namun karena
harus sesuai urutan tempat duduk, Fatoni meminta dia untuk bersabar.
Namun Raditya justru tersinggung dan menantang berkelahi Pak Fathoni,"
paparnya.
Menurut ismadi, saat kejadian dirinya bersama guru dan
Satpam sekolah sempat melerai dan merebut pisau dari Raditya. Namun dari
beberapa sabetan hanya sekali yang mengenai Fathoni. Usai dilerai
Raditya dengan cepat melarikan diri. Pihak sekolah pun segera membawa
Fathoni yang mengalami luka robek di lengan kanan ke Rumah Sakit Islam
Kustati untuk mendapatkan perawatan.
Sumber : Merdeka.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar