
Menanggapi hal itu, Rano menilai bahwa hal itu pasti bisa terjadi ketika pihaknya melakukan operasi lalu lintas di jalan raya.
"Itu pasti bisa terjadi pada kami ketika sedang bertugas. Orang yang kami hadapi ini kan beda-beda, termasuk pria bersorban ini. Mungkin dia sedang ada masalah atau apa," ujarnya.
Hanya saja, pihaknya tidak ingin merespon dengan berlebihan jika menemukan kejadian seperti itu.
"Kami tanggapi dengan simpatik dan kami ikuti prosedur yang berlaku. Pelanggaran itu kan bukan tindak pidana, kami hanya ingin mencegah masyarakat pengguna jalan tidak menjadi korban kecelakaan lalu lintas, karena hanya gara-gara tidak memakai helm," katanya.
Selama ini, Rano mengatakan hal itu baru pertama kali dialaminya. "Kami baru menemukan kejadian seperti itu selama kami menggelar razia," katanya.
Sebelumnya, dalam media sosial You Tube yang di publish 5 Desember, terekam seorang pria memakai sorban menggunakan motor tanpa memakai helm lalu diberhentikan oleh anggota Satlantas Polres Karawang yang tengah melakukan Operasi Zebra Lodata Karawang.
Dalam video tersebut, pria itu marah-marah terhadap anggota Satlantas Polres Karawang yang memberhentikannya.
"Polisi menganggap saya teroris, semua SIM dijual. Saya keliling Indonesia nggak pakai helm, saya lebih aman pakai ini. Biar saya mati pakai begini, enak saja nilang-nilang," teriak pria itu dalam video tersebut.
Mendengar teriakan pria itu, anggota polisi tersebut sempat meminta orang itu untuk istighfar. Hanya saja, pria bersorban ini tidak menghiraukannya. "Saya tantang yang jago-jago di sini," ujar pria itu kemudian pergi dengan motor matic-nya
sumber : http://id.berita.yahoo.com/pertama-kali-ini-polres-karawang-dimarahi-warga-yang-000809267.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar